Prabumullih, 24 November 2013
Yth. Humas Pertamina EP Asset 2
Jalan Jenderal Sudirman No. 3 Prabumulih
Dengan hormat,
Sehubungan
dengan lomba menulis surat yang diadakan oleh pihak Pertamina EP Asset 2
Prabumulih dengan bertajuk tema “ Harapan saya pada Pertamina sebagai
perusahaan millik negara “ yang akan diikuti oleh pelajar-pelajar sekolah dan
kalangan umum yang berupa PNS. Maka dari itu, saya ingin menyalurkan aspirasi
dan partisipasi saya dalam kegiatan ini tentunya, karena kemungkinan besar
harapan saya dapat terwujud dan membantu kesejahteraan maupun menunjang sarana
dan prasarana pendidikan yang ada di kota seinggok sepemunyian ini.
Pertamina
EP Asset 2 yang tepatnya berada di kota Prabumulih ini telah berdiri sejak 10 Desember 1957 sebagai
perusahaan milik negara atau yang lazim disebut BUMN dengan hasil produksinya
berupa minyak bumi dan gas. Pertamina juga perusahaan yang memberikan
kontribusi nyata bagi masyarakat sekitar sehingga dapat kita katakan antara
Pertamina dan masyarakat khususnya kota Prabumulih memiliki hubungan timbal
balik yang positif. Mengapa saya bisa mengatakan demikian? Hal ini dikarenakan
telah banyak bukti nyata bahwa Pertamina tidak hanya dan seolah-olah sekedar
memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah ruah ini sebagai lumbung
penghasilan yang memiliki nilai keuntungan tinggi tetapi Pertamina juga
membantu menaikkan taraf layak kehidupan masyarakat Prabumulih. Inilah yang saya
katakan bahwa antara Pertamina dan masyarakatnya memiliki hubungan timbal balik
yang positif.
Jika kita
mengungkit kembali apa saja kontribusi nyata yang telah dilakukan Pertamina tentunya
akan banyak sekali, bukan? Iya, kontribusi Pertamina diantaranya adalah
pemberian kacamata gratis, pemberian bibit ikan lele, sponsor bagi acara Smanda
Event 2013, setoran bibit jamur tiram bagi warga Muara Tiga dan masih banyak
yang lainnya. Kita ambil sampelnya setoran bibit jamur tiram bagi warga Muara
Tiga, usaha yang dirintis oleh Pertamina awalnya bertujuan untuk mengubah
profesi homogen yang ditekuni oleh warganya menjadi pencetak batubata dan
tentunya juga untuk mengubah taraf layak kehidupan warga Muara Tiga agar lebih
makmur dan apabila telah makmur tentu akan sejahtera. Alhasil, usaha itu
sekarang mulai berkembang karena apabila diperhitungkan dengan matang maka
usaha ini memiliki keuntungan yang menggiurkan, walaupun terdapat kendala
didalamnya karena untuk merawat jamur tiram bisa kita katakan gampang-gampang susah hal ini disebabkan
jamur tiram hanya dapat tumbuh didaerah yang lembab sehingga kita harus bisa
menjaga kelembapan suhunya.
Itu
merupakan salah satu penjabaran dari kontribusi nyata Pertamina yang
sukses. Lantas apa lagi kontribusi
Pertamina yang diharapkan dapat membantu kota nanas ini selain yang berhubungan
dengan kesejahteraan warganya dalam hal ini pendapatan? Mari kita amati masalah
ditempat kita dan tentunya Pertamina berada yaitu tempat kita berpijak, kota
Prabumulih. Dimulai dari segi politik atau pemerintahan tentunya banyak sekali
masalah, mulai dari APBD yang belum dimanfaatkan dengan maksimal, KKN yang
tersembunyi dibalik berkilaunya kaca DPR, pejabat-pejabat yang sikap dan
tingkah lakunya tak patut dicontoh, pejabat-pejabat yang hanya pamer pakaian dan jabatan tapi kerjanya
selalu absen dan masih banyak lainnya. Tetapi, itu bukan kewajiban Pertamina
meski dipaksakan bagaimanapun tidak akan bisa karena itu bukan bidangnya, ada orang maupun lembaga
yang lebih berwenang untuk itu.
Segi
ekonominya, saya kira Pertamina telah berpartisapasi dalam menaikan taraf
kehidupan masyarakat Prabumullih, sehingga itu bukan hal baru lagi, hanya saja
harus tetap dijaga dan lestarikan budaya seperti itu. Agar di masa mendatang
hubungan timbal balik yang telah memiliki kontruksi yang kuat ini masih dapat
berdiri kokoh.
Dilihat
dari segi pembangunan kota Prabumulih saya kira masih belum maksimal sesuai
dengan apa yang dianggarkan. Hal ini dapat dilihat secara nyata misalnya saja
jalan. Perhatikan jalan kota Prabumulih! Sungguh memprihatinkan, bagaimana
tidak keadaannya disana-sini pasti berlubang ditambah dengan mobil-mobil
batubara, kayu dan mobil bermuatan berat yang berlalu-lalang karena memang kota
kita ini adalah kota perlintasan. Keadaan ini sangatlah mengganggu pengguna
jalan karena jalan yang seharusnya bermanfaat sebagai penghubung antar suatu tempat
justru menghambat untuk mencapai tujuan tersebut dengan kontruksi jalan yang
rusak.
Pengguna
jalan bukan hanya satu atau dua orang tetapi hampir seluruh masyarakat
Prabumulih bahkan mereka yang melintasi kota Prabumulih ini. Jalan merupakan
kebutuhan ekonomi menurut subjek yang membutuhkannya yaitu sosial berarti seluruh
komponen membutuhkannya, dari pejabat, pekerja, pelajar hingga kakek dan nenek
sekalipun. Sekarang dampak negatif dari kontruksi jalan yang rusak adalah
terhambatnya segala aktivitas, kurangnya efektivitas dari fasilitas umum yang
nyaman, mengurangi minat wisatawan yang ingin berkunjung ke kota segudang
kebudayaan daerahnya dan tentunya kritik-kritikan yang pedas dari pihak-pihak
tertentu yang dapat mengganggu
kelancaran kegiatan pemerintahan.
Sedangkan
dampak positif jika perbaikan jalan dapat dilaksanakan adalah terlangsungnya
segala aktivitas sosial dengan tepat pada waktunya, pelayanan fasilitas umum
yang nyaman, terlaksananya anggaran perbaikan jalan dan terhindarnya dari kritikan
pihak tertentu. Terlepas dari semua itu, Pertamina pun menggunakan fasilitas
umum yang satu ini sebagai penghubung untuk mengantarkan hasil produksi minyak
bumi ke perusahaan maupun ke SPBU tertentu, bukan hanya itu saja Pertamina juga
mempunyai aliran-aliran pipa gas yang melewati jalan-jalan publik seperti Jalan
Nigata.
Jalan
Nigata merupakan salah satu jalan umum yang panjang dan juga dilewati oleh
banyak pengguna jalan terutama kalangan pelajar dengan kontruksi jalan berupa
tanah liat. Mengapa banyak pelajar yang melewati Jalan Nigata? Hal ini karena di sisi jalan
ini terdapat sekolah-sekolah seperti SMP Negeri 8 Prabumulih, SMA Negeri 3
Prabumulih dan SMA Negeri 6 Prabumulih yang juga melintasi jalan ini untuk
mencapai sekolahnya. Selain pelajar, juga dilewati oleh warga sekitar yang
hendak pergi bekerja maupun hendak berkunjung ke tempat keluarga. Lantas apa
kekurangan Jalan Nigata ini? Kekurangannya adalah kontruksi jalannya yang
berupa tanah liat padahal jalan ini merupakan jembatan penghubung untuk
melangsungkan kegiatan belajar.
Maka dari
itu alangkah baiknya apabila Jalan Nigata ini dapat dilakukan perbaikan dengan
cepat karena keadaan seperti ini sudah berlarut-larut sehingga secara tidak
langsung memberikan efek negatif dari pandangan masyarakat dan berlangsunganya
kegiatan interaksi sosial.
Dengan
demikian saya berharap pada pihak Pertamina agar dapat membantu perbaikan Jalan
Nigata ini dengan berkoordinasi terhadap pemerintah kota Prabumulih. Alasan
saya memilih perbaikan jalan tersebut sebagai harapan saya adalah karena saya kira jalan itu juga dilalui
oleh pipa gas Pertamina sehingga jika kontruksi jalan diperbaiki maka kegiatan
produksi Pertamina tentunya akan jauh lebih lancar baik dalam pengecekan
terhadap pipa gas yang terdapat di jalan tersebut maupun dalam lain hal. Selain
itu, akan terjalinnya hubungan timbal baliik yang positif kembali antara pihak
Pertamina dengan pemerintah Prabumulih dan jika perbaikan itu terealisasikan
tentunya akan bermanfaat bagi dunia pendidikan di kota tercinta ini dalam
jangka waktu panjang. Alasan lainnya yang mendukung harapan saya adalah karena
jalan tersebut mengandung unsur Pertamina berupa pipa gas maka dari itu jika
perbaikan jalan dapat segera terlaksanakan maka akan saling mendapatkan
keuntungan di kedua belah pihak antara Pertamina dan pemerintah kota Prabumulih
sebagai wakil masyarakat Prabumulih. Dan untuk anggaran pembiayaan perbaikan
jalan tersebut pihak Pertamina dapat berkoordinasi lebih lanjut dengan
pemerintah sebagai kontribusi nyata dalam anggaran pembangunan 2014. Jika semua
itu terlaksanakan dengan baik tentunya pengeluaran APBD akan sedikit berkurang
karena beban biaya ditanggung bersama jadi biaya yang semula untuk perbaikan
jalan tersebut dapat dianggarkan ulang untuk pemenuhan fasilitas umum lainnya
yang belum tercukupi di kota Prabumulih
Demikianlah
harapan saya terhadap Pertamina sebgai perusahaan milik negara semoga dapat
terwujud dan terealisasikan dengan baik dan menjalin hubungan timbal balik
antara pihak Pertamina dengan masyarakat kota Prabumulih. Terima kasih.
Salam penulis
Diatri Lestari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar