-

-

Selasa, 26 November 2013

surat pertamina



Prabumullih, 24  November 2013
Yth. Humas Pertamina EP Asset 2
Jalan Jenderal Sudirman No. 3 Prabumulih

Dengan hormat,
Sehubungan dengan lomba menulis surat yang diadakan oleh pihak Pertamina EP Asset 2 Prabumulih dengan bertajuk tema “ Harapan saya pada Pertamina sebagai perusahaan millik negara “ yang akan diikuti oleh pelajar-pelajar sekolah dan kalangan umum yang berupa PNS. Maka dari itu, saya ingin menyalurkan aspirasi dan partisipasi saya dalam kegiatan ini tentunya, karena kemungkinan besar harapan saya dapat terwujud dan membantu kesejahteraan maupun menunjang sarana dan prasarana pendidikan yang ada di kota seinggok sepemunyian ini.
Pertamina EP Asset 2 yang tepatnya berada di kota Prabumulih ini  telah berdiri sejak 10 Desember 1957 sebagai perusahaan milik negara atau yang lazim disebut BUMN dengan hasil produksinya berupa minyak bumi dan gas. Pertamina juga perusahaan yang memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat sekitar sehingga dapat kita katakan antara Pertamina dan masyarakat khususnya kota Prabumulih memiliki hubungan timbal balik yang positif. Mengapa saya bisa mengatakan demikian? Hal ini dikarenakan telah banyak bukti nyata bahwa Pertamina tidak hanya dan seolah-olah sekedar memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah ruah ini sebagai lumbung penghasilan yang memiliki nilai keuntungan tinggi tetapi Pertamina juga membantu menaikkan taraf layak kehidupan masyarakat Prabumulih. Inilah yang saya katakan bahwa antara Pertamina dan masyarakatnya memiliki hubungan timbal balik yang positif.
Jika kita mengungkit kembali apa saja kontribusi nyata yang telah dilakukan Pertamina tentunya akan banyak sekali, bukan? Iya, kontribusi Pertamina diantaranya adalah pemberian kacamata gratis, pemberian bibit ikan lele, sponsor bagi acara Smanda Event 2013, setoran bibit jamur tiram bagi warga Muara Tiga dan masih banyak yang lainnya. Kita ambil sampelnya setoran bibit jamur tiram bagi warga Muara Tiga, usaha yang dirintis oleh Pertamina awalnya bertujuan untuk mengubah profesi homogen yang ditekuni oleh warganya menjadi pencetak batubata dan tentunya juga untuk mengubah taraf layak kehidupan warga Muara Tiga agar lebih makmur dan apabila telah makmur tentu akan sejahtera. Alhasil, usaha itu sekarang mulai berkembang karena apabila diperhitungkan dengan matang maka usaha ini memiliki keuntungan yang menggiurkan, walaupun terdapat kendala didalamnya karena untuk merawat jamur tiram bisa kita katakan gampang-gampang susah hal ini disebabkan jamur tiram hanya dapat tumbuh didaerah yang lembab sehingga kita harus bisa menjaga kelembapan suhunya.
Itu merupakan salah satu penjabaran dari kontribusi nyata Pertamina yang sukses.  Lantas apa lagi kontribusi Pertamina yang diharapkan dapat membantu kota nanas ini selain yang berhubungan dengan kesejahteraan warganya dalam hal ini pendapatan? Mari kita amati masalah ditempat kita dan tentunya Pertamina berada yaitu tempat kita berpijak, kota Prabumulih. Dimulai dari segi politik atau pemerintahan tentunya banyak sekali masalah, mulai dari APBD yang belum dimanfaatkan dengan maksimal, KKN yang tersembunyi dibalik berkilaunya kaca DPR, pejabat-pejabat yang sikap dan tingkah lakunya tak patut dicontoh, pejabat-pejabat yang hanya pamer pakaian dan jabatan tapi kerjanya selalu absen dan masih banyak lainnya. Tetapi, itu bukan kewajiban Pertamina meski dipaksakan bagaimanapun tidak akan bisa karena itu  bukan bidangnya, ada orang maupun lembaga yang lebih berwenang untuk itu.
Segi ekonominya, saya kira Pertamina telah berpartisapasi dalam menaikan taraf kehidupan masyarakat Prabumullih, sehingga itu bukan hal baru lagi, hanya saja harus tetap dijaga dan lestarikan budaya seperti itu. Agar di masa mendatang hubungan timbal balik yang telah memiliki kontruksi yang kuat ini masih dapat berdiri kokoh.
Dilihat dari segi pembangunan kota Prabumulih saya kira masih belum maksimal sesuai dengan apa yang dianggarkan. Hal ini dapat dilihat secara nyata misalnya saja jalan. Perhatikan jalan kota Prabumulih! Sungguh memprihatinkan, bagaimana tidak keadaannya disana-sini pasti berlubang ditambah dengan mobil-mobil batubara, kayu dan mobil bermuatan berat yang berlalu-lalang karena memang kota kita ini adalah kota perlintasan. Keadaan ini sangatlah mengganggu pengguna jalan karena jalan yang seharusnya bermanfaat sebagai penghubung antar suatu tempat justru menghambat untuk mencapai tujuan tersebut dengan kontruksi jalan yang rusak.
Pengguna jalan bukan hanya satu atau dua orang tetapi hampir seluruh masyarakat Prabumulih bahkan mereka yang melintasi kota Prabumulih ini. Jalan merupakan kebutuhan ekonomi menurut subjek yang membutuhkannya yaitu sosial berarti seluruh komponen membutuhkannya, dari pejabat, pekerja, pelajar hingga kakek dan nenek sekalipun. Sekarang dampak negatif dari kontruksi jalan yang rusak adalah terhambatnya segala aktivitas, kurangnya efektivitas dari fasilitas umum yang nyaman, mengurangi minat wisatawan yang ingin berkunjung ke kota segudang kebudayaan daerahnya dan tentunya kritik-kritikan yang pedas dari pihak-pihak tertentu  yang dapat mengganggu kelancaran  kegiatan pemerintahan.
Sedangkan dampak positif jika perbaikan jalan dapat dilaksanakan adalah terlangsungnya segala aktivitas sosial dengan tepat pada waktunya, pelayanan fasilitas umum yang nyaman, terlaksananya anggaran perbaikan jalan dan terhindarnya dari kritikan pihak tertentu. Terlepas dari semua itu, Pertamina pun menggunakan fasilitas umum yang satu ini sebagai penghubung untuk mengantarkan hasil produksi minyak bumi ke perusahaan maupun ke SPBU tertentu, bukan hanya itu saja Pertamina juga mempunyai aliran-aliran pipa gas yang melewati jalan-jalan publik seperti Jalan Nigata.
Jalan Nigata merupakan salah satu jalan umum yang panjang dan juga dilewati oleh banyak pengguna jalan terutama kalangan pelajar dengan kontruksi jalan berupa tanah liat. Mengapa banyak pelajar yang melewati  Jalan Nigata? Hal ini karena di sisi jalan ini terdapat sekolah-sekolah seperti SMP Negeri 8 Prabumulih, SMA Negeri 3 Prabumulih dan SMA Negeri 6 Prabumulih yang juga melintasi jalan ini untuk mencapai sekolahnya. Selain pelajar, juga dilewati oleh warga sekitar yang hendak pergi bekerja maupun hendak berkunjung ke tempat keluarga. Lantas apa kekurangan Jalan Nigata ini? Kekurangannya adalah kontruksi jalannya yang berupa tanah liat padahal jalan ini merupakan jembatan penghubung untuk melangsungkan kegiatan belajar.
Maka dari itu alangkah baiknya apabila Jalan Nigata ini dapat dilakukan perbaikan dengan cepat karena keadaan seperti ini sudah berlarut-larut sehingga secara tidak langsung memberikan efek negatif dari pandangan masyarakat dan berlangsunganya kegiatan interaksi sosial.
Dengan demikian saya berharap pada pihak Pertamina agar dapat membantu perbaikan Jalan Nigata ini dengan berkoordinasi terhadap pemerintah kota Prabumulih. Alasan saya memilih perbaikan jalan tersebut sebagai harapan saya  adalah karena saya kira jalan itu juga dilalui oleh pipa gas Pertamina sehingga jika kontruksi jalan diperbaiki maka kegiatan produksi Pertamina tentunya akan jauh lebih lancar baik dalam pengecekan terhadap pipa gas yang terdapat di jalan tersebut maupun dalam lain hal. Selain itu, akan terjalinnya hubungan timbal baliik yang positif kembali antara pihak Pertamina dengan pemerintah Prabumulih dan jika perbaikan itu terealisasikan tentunya akan bermanfaat bagi dunia pendidikan di kota tercinta ini dalam jangka waktu panjang. Alasan lainnya yang mendukung harapan saya adalah karena jalan tersebut mengandung unsur Pertamina berupa pipa gas maka dari itu jika perbaikan jalan dapat segera terlaksanakan maka akan saling mendapatkan keuntungan di kedua belah pihak antara Pertamina dan pemerintah kota Prabumulih sebagai wakil masyarakat Prabumulih. Dan untuk anggaran pembiayaan perbaikan jalan tersebut pihak Pertamina dapat berkoordinasi lebih lanjut dengan pemerintah sebagai kontribusi nyata dalam anggaran pembangunan 2014. Jika semua itu terlaksanakan dengan baik tentunya pengeluaran APBD akan sedikit berkurang karena beban biaya ditanggung bersama jadi biaya yang semula untuk perbaikan jalan tersebut dapat dianggarkan ulang untuk pemenuhan fasilitas umum lainnya yang belum tercukupi di kota Prabumulih
Demikianlah harapan saya terhadap Pertamina sebgai perusahaan milik negara semoga dapat terwujud dan terealisasikan dengan baik dan menjalin hubungan timbal balik antara pihak Pertamina dengan masyarakat kota Prabumulih. Terima kasih.


                                                                                                             Salam penulis

  Diatri Lestari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar