Enggak Overdosis
" Maju ... maju
... maju ... mundur ... mundur ... mundur, smanda ... smanda ... smanda
caem-caem " teriakan suara sporter sekolahku menggelegar di tribun sebelah
kiri bersorak memberi semangat para pemain yang sedang bertempur dilapangan
hijau.
Aku adalah salah satu sporter yang juga
ikut heboh. Aku sendiri bersekolah di SMA Negeri 2 Prabumulih , salah satu
sekolah yang penuh talenta di kotaku. Disekolah aku duduk dibangku kelas X
bersama teman-teman dan sahabat yang super heboh. Pagi itu aku datang cukup
siang, maklum lagi tidak ada PR. Suasana dikelas terdengar berisik sekali
sampai ke lapangan basket, dalam pikiranku aku berusaha menebak ada berita
heboh apalagi kiranya ?
Sesampainya dikelas aku meletakkan tas ku
dibangku, sembari aku duduk bersantai mendegarkan celoteh teman-temanku. Tak
lama Wulan sahabatku datang menghampiri dengan gayanya yang ceria bagai cheerleaders .
" Eh yak, tau dak ada kakak kelas baru loh ,
ganteng banget. Itu tu yang lagi duduk dibawah pohon ketapang, dia anak IPS II
tu deket ama kelas kita " celotehnya panjang lebar.
" Oh ya, yang mana sih ? "
" Itu yak, yang pake jaket hijau "
" Oh yang itu, wih ganteng ya emang "
" Ya iyalah ganteng, mata aku kan belum rabun
jadi tau lah mana yang ganteng "
" Kalau kau sih tanpa ngeliat aja pasti tau
mana yang ganteng, otak kau kan sudah di progam buat
cari cowok yang ganteng. Hahahah " tawa ku lebar diiringi mukanya yang
berubah jadi cemberut.
Tett
.... Tett .... Tett, bunyi bel tanda kegiatan belajar akan segera dimulai,
seperti biasa sebelum belajar kami terbiasa tadarusan terlebih dulu. Guru pun
masuk kekelas kami, menerangkan pelajaran matematika. Pagi-pagi otak sudah
disesaki rumus-rumus yang rumit bikin otak mau meledak. Pikiran ku melayang
jauh menyusuri lorong-lorong khayalan menuju dunia fantasi sampai aku bertemu
sosok yang baru saja kuketahui. Ah itu dia, sesosok murid baru yang tadi
kulihat, betapa bahagianya dia mengajak diriku berkenalan serasa terbang
kelangit ketujuh.
Klatuuk
. . .satu buah spidol mengenai kepalaku, sungguh sakit bagai terjatuh keras
dari langit ketujuh terhempas ke atas batu-batu runcing membuyarkan semua
khayalanku tadi. Akhirnya aku pun berusaha memfokuskan kembali ke papan tulis,
agar tidak terkena spidol terbang lagi. Setelah beberapa angka waktu lepas
terbebas juga aku dari pelajaran yang membuatku hampir muntah dan sekarang
waktunya goto cantin.
Aku, Wulan dan Septi pun menuju ke kantin tujuan
kami adalah siomay, sambil menikmati siomay kami pun terlibat perbincangan yang
heboh sampai kami terdiam seribu bahasa saat melihat murid baru itu.
" Eh liat tu, aduh cakep banget " Wulan
dan Septi bersamaan mengungkapkan kekagumannya.
" Ya ampun , siapa sih nama kakak itu bikin
kalian terhipnotis gitu ? "
Beberapa
hari setelah itu, diketahuilah bahwa namanya Alvandy Riangga seorang pemain
bola hebat disekolah asalnya. Begitu juga disekolahku ternyata namanya
tercantum sebagai pemain bola yang akan mengikuti pertandingan sepak bola yang
akan diadakan LPI. Setiap hari kami melihatnya latihan bola di lapangan
belakang kelas kami, ternyata bukan hanya kami saja tapi banyak para
cewek-cewek yang juga melihatnya bahkan tak jarang ada yang memberikan minuman
sekedar untuk mencari perhatian.
Pertandingan
sepak bola yang diadakan LPI telah dimulai, banyak siswa maupun siswi mendapat
izin untuk menjadi sporter nantinya, begitu juga kami. Beberapa kali
pertandingan aku selalu menjadi sporter lumayan bisa lepas dari pelajaran yang
membuatku jenuh. Tak apa suara habis teriak-teriak yang penting semangat.
Di
suatu pertandingan sekolahku melawan SMK Negeri 1, terjadilah bentrok antar
sporter, dari yang awalnya tidak ricuh dan sibuk memberi semangat, sampai
akhirnya berbalas-balasan yel-yel.
" Gak bisa pulang ... gak bisa pulang "
teriak sporter lawan.
" Ada motor ... ada motor " teriak kami
tak mau kalah.
Dan seterusnya hingga tak lama berbalas-balasan lemparan botol
aqua, bentrok pun tak terhindari. Sporter lawan merasa tidak terima dengan
kekalahan sekolahnya, karena merasa terancam aku dan teman-teman pun terpaksa
melompati tribun yang tinggi bahkan salah satu temanku roknya sampai sobek
karena terburu-buru.
Walau sempat cemas kami tak takut, bahkan
kami mengendarai motor secara beriringan sampai meneriakan kemenangan. Apalagi
aksi dari kak Alvandy sangat memukau penonton terutama cewek-cewek, karna dia
pula sekolahku bisa masuk sampai grand final. Pertandingan pun akan dilanjutkan
lagi hari minggu untuk babak grand final sekolahku yang akan melawan SMA Negeri
1.
Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba, dengan
semangat aku berangkat ke Ria Jaya tempat dimana dilangsungkannya pertandingan
hari itu. Baju biru yang kupakai hari itu memberikan semangat apalagi di tribun
sudah ramai para sporter sekolahku yang memang seluruhnya mengenakan baju biru.
Priiitttttt . . . peluit wasit berbunyi
tanda pertandingan dimulai. Mulailah para sporter berteriak memberi semangat.
" Sayang semangat ... sayang pasti bisa
" teriak aku bersama yang lainnya di tribun kiri.
Sporter sekolah lawan pun tak mau kalah mereka
juga bersemangat memberikan semangat. Mataku
tak lepas dari sosok itu walaupun sambil berteriak-teriak.
Akhirnya dewi fortuna pun berpihak ke
sekolahku sehingga kami pun memenangkan pertandingan. Hampir semua gol-gol
indah itu diciptakan oleh kak Alvandy. Di tengah kemenangan itu kak Alvandy
datang dan menarik sesosok cewek yang bukan lain ialah mbak Elsa Lestari dan
membawanya ke tengah lapangan. Ditengah lapangan itu pula dia menyatakan
perasaannya.
" Elsa , aku suka sama kamu. Kamu mau nggak
jadi pacarku ? "
Mbak Elsa hanya mengangguk sembari tersenyum.
Sedangkan di tribun banyak sekali cewek-cewek yang pergi karna sakit hati
bahkan ada yang sampai menangis.
Aku,
Wulan dan Septi bertepuk tangan melihat pemandangan yang indah itu dan tetap
berdiri mematung melihat kejadian yang sangat so sweet itu.
" Wah cocok sekali ya, kak Alvandy sama mbak
Elsa sama-sama punya talenta "
" Bener banget tuh, tambah kagum aja nih "
" Iya nih, ngapain nangis-nangis segala orang
gak suka kok dipaksa makanya kalau kagum ama seseorang ya biasa-biasa aja
jangan sampe overdosis gitu "
" Hahaha . . ." kami bertiga tertawa
dengan lepas.
Melepas semua kebahagian hari ini atas kemenangan
sekolahku.
Keesokkan
harinya, seperti biasa aku datang kesekolah tapi, ... kali ini lebih pagi karna
banyak PR, maklum kebanyakkan jadi sporter sih.
Created
by Diatri Lestari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar