JANGAN ANGGAP SULIT
Byuuuuurrrrrrrr
… dari sudut kamar septi terdengar suara air. Ibunya menyiramnya
dengan satu ember air
hingga tubuhnya basah kuyup.
“BANJIIIIIIIR!” teriak
septi.
“apa yang banjir, tidak
ada banjir disini. Cepat bangun!”
“Ngantuk bu.”
“Memangnya apa yang
kamu kerjakan sampai kamu kesiangan begini?”
“Nonton televisi, hehe. Semalam itu ada film bagus
jadi aku tidurnya jam 12 malam”
“Kamu itu tugasnya
belajar bukan nonton televisi, harus berapa kali ibu katakan jangan
nonton televisi terus.
Ibu akan menjual televisi ini kalau kamu kerjaannya
hanya nonton dan
nonton!”
“jangan di jual bu,
septi janji tidak akan nonton terus. Tapi ….” Belum selesai septi
bicara ibunya langsung
memotong pembicaraannya
“Ahhhh, sudah cepat
mandi sana!”
“iya bu.”
meskipun sering
dimarahi oleh ibunya, septi tetap sayang pada ibunya. Dia tidak ingin
membuat ibunya sedih
apalagi susah olehnya.
Sarapan pagi sudah di
siapkan oleh ibunya, namun karena septi sudah terlambat ke
sekolah septi tidak
lagi sarapan dia langsung berangkat ke sekolah. Hal seperti ini
sudah sering sekali dia
lakukan, kesiangan merupakan kebiasaannya dan datang
terlambat ke sekolah
sudah menjadi kebiasaannya juga. Biasanya teman-teman
memanggilnya “miss
telat” karena seringnya dia terlambat sekolah.
“bu aku berangkat
sekolah ya.”
“sarapannya?”
“nanti saja bu, aku
sarapan di sekolah saja.”
“ya sudah, hati-hati di
jalan nak.”
“iya bu.”
Ojek yang biasa mengantarnya ke Sma
Negeri 2 Prabumulih sudah ada di depan
rumah, dia berlari menuju ojek sambil
berpamitan dengan ibunya.Sesampainya di
sekolah dia
sudah di sambut oleh satpam yang
sebentar lagi akan menutup pintu pagar.
“tunggu pak satpam, jangan ditutup
dulu!” teriak septi.
“ahhhhh, ini dia yang bapak
tunggu-tunggu. Miss telat.”
“hahaha, terima kasih pak.”
Septi masih terus berlari menuju ke
kelasnya, saat dia berlari dia mendengar
seseorang memanggil namanya.
“miss telat!”begitulah orang tersebut
memanggilnya.
septi sepertinya mengenali suara itu. Dan
ternyata apa yang dia pikirkan benar, yang
memanggilnya adalah teman sebangkunya
Diatri.
“terlambat lagi, terlambat lagi.” Kata
Diatri.
“mau gimana lagi, inilah aku.” Jawab
septi.
“emangnya kamu nggak mau berubah?”
“mau si, tapi nggak mungkin. Bangun pagi
itu susah yak.”
“kalau sudah di jalani itu mudah sep”
“mudah apanya, susah. Sudah yak jangan
di bahas lagi.oh iya kamu habis darimana?”
“udah panjang lebar ngomong, baru nanya
aku dari mana. Aku dipanggil bu Masrina
ke kantor.”
“ohh, aku kira dari mana. Diatri, kenapa
dari tadi kita nggak sampai-sampai ke kelas
ya?”
“ya
iya lah, kita berjalannya kayak kura-kura ditambah lagi kita
ngobrol terus sepanjang jalan.”
***
“Assalamualikum.”
“waalaikummussalam, kenapa kalian
terlambat?”
“saya tadi di panggil ibu Masrina ke
kantor pak” jawab Diatri.
“terus, kamu kenapa terlambat septi?”
“maaf, saya kesiangan pak.”
“kamu ini, kesiangan terus! Kapan kamu
tidak akan kesiangan? Kemarin waktu pelajaran
bapak kamu juga terlambat. Kemarin bapak
hanya menghukum kamu saja, sekarang lebih
baik kamu tidak mengikuti pelajaran
bapak.”
“tapi pak.”
“sudah, kamu diluar saja!”
Septi
memohon kepada pak guru untuk masuk kelas, dia sangat sedih dan menyesal. Namun
Pak guru terus memarahinya. Dia sangat
takut, dia takut kalau ibunya tahu kalau dia hari ini
dikeluarkan dari kelas karena terlambat.
jika ibunya sampai tahu dia akan kena marah, dan
ibunya akan sedih dengan kelakuannya.
Selama ini dia belum pernah dikeluarkan dari kelas
meskipun dia terlambat, tapi kali ini
dia dikeluarkan dari kelas.
Septi meminta Diatri untuk tidak
memberitahu ibunya tentang kejadian pagi tadi, namun
ternyata Diatri telah memberitahu ibunya
tanpa sepengetahuan Septi. Sesampainya dirumah
septi telah disambut oleh ibunya.,
ibunya sangat marah dan sedih dengannya. Dan dia juga
terlihat sedih melihat ibunya sedih.
Dalam hatinya dia berniat untuk berubah.
Pada keesokan harinya ternyata dia masih
saja kesiangan, namun tidak sesiang kemarin.
“Diatri”seru septi memanggil
Diatri.
“kenapa?”
“kenapa kamu kasih tahu ibu aku tentang
kemarin, kan sudah aku katakana jangan kasih tahu
ibu aku.”
“maaf aku terpaksa, ini semua demi kamu
sep. oh iya, hari ini kamu Rohis kan?”
“ohh, ya sudahlah jangan dibahas lagi.
Iya hari ini aku Rohis.”
***
Ini merupakan hari Jum’at, dimana pada
hari jum’at siswa SMANDA mempunyai kegiatan
yaitu Rohis(Rohani Islam). Ternyata
materi yang akan diberikan adalah tentang
“KEBIASAAN”. Materi itu sama dengan apa
yang di alami oleh Septi.
Dengan suaranya yang lembut Diatri
berkata”Sep kamu Rohis kan hari ini?”
“iya aku Rohis, emangnya kenapa
yak?”
“hari ini materinya tentang kebiasaan,
nah kamu bisa nanya bagaimana cara agar bisa bangun
pagi. Baguskan ide ku?”
“biasa saja kok, tapi bagus juga yak.
Aku harus berubah”
“nahh, gitu dong. Itu baru septi”
Hari ini septi sangat senang mengikuti
Rohis, dia begitu bersemangat. Banyak sekali
pelajaran yang didapat oleh Septi,
terutama tentang kebiasaan bangun kesiangan. Septi
bertanya kepada kakak yang menerangkan
materi tersebut. Dia menanyakan bagaimana cara
agar tidak bangun kesiangan. Kakak itu
menjawab “biasakan menghidupkan alarm, meminta
orang membangunkan setiap pagi minimal 1
bulan.”kemudian setelah pulang kerumah septi
segera mengikuti apa yang diterangkan
pada hari jum’at itu. Dia menghidupkan alarm serta
meminta ibunya membangunkan dia setiap
jam 4 subuh selama 1 bulan.
Setelah 1 bulan, septi pun terbiasa
bangun pada jam 4 subuh. Tanpa alarm atau dibangunkan.
Pada suatu pagi dia terbangun pada pukul
4 subuh, dia memasak untuk sarapan pagi. Ketika
ibunya bangun, ibunya sangat terkejut
saat melihat sarapan pagi sudah siap di atas meja.
Selesai sarapan dia pergi berangkat
kesekolah, tidak disangka dia menjadi orang pertama
yang sampai di SMANDA. Semua
teman-temannya terkejut, dan tidak menyangka. Akhirnya
septi mampu memperbaiki kebiasaan
buruknya yaitu “Bangun kesiangan”.
Created by :
Septi Rahmiensi Saputri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar